1. Equal Payment -
series Capital Recovery Factor
Faktor [(1+ i)n. i ]/[( 1 + i)n – 1] ini
diperlukan untuk menentukan nilai aliran kas yang uniform serial A
setiap akhir periode ke n dari nilai principal (P) dengan tingkat suku
bunga i tertentu.
Contoh :
Untuk membiayai proyek satelit
TELKOM 1, PT. TELKOM melakukan pinjaman kepada sebuah lembaga keuangan luar
negeri sebanyak US $ 100 juta, dengan tingkat suku bunga 5 % per tahun dengan
jangka waktu pinjaman 10 tahun. Berapakah TELKOM harus mengembalikan
pinjaman tersebut setiap tahunnya
?
A = US$.100 juta (A/P,n,i)
A = US$.100 juta (0,1295)
= US$. 12.95 Juta/tahun
2. Equal Payment -
series Present Worth Factor
Faktor [((1 + i)n – 1)/(1+ i)n. i ] kebalikan
dari Equal Payment – series Capital Recovery Factor. Faktor ini
diperlukan untuk menentukan Nilai Principal P dari sejumlah aliran kas
yang bersifat uniform serial A setiap akhir periode ke n dengan tingkat
suku bunga i tertentu.
Contoh :
Dalam rangka meningkatkan
penjualan sambungan telepon pada saat kondisi krisis ekonomi ini, TELKOM
merencanakan melakukan penjualan secara kredit biaya PSB kepada pelanggan pada
segmen residensial dengan pembayaran selama 60 bulan. Besarnya cicilan per bulan
adalah Rp. 12.500. Berapakah biaya PSB jika dibayar secara tunai, dan diketahui
tingkat suku bunga 24%/tahun.
Tingkat suku bunga efektif /
bulan = 24%/12 = 2%
P = Rp. 12.500 [((1 + 0.02)60 – 1)/((1 + 0.02)
60 .0,02)]
P = Rp. 12.500 (P/A,n,i)
P = Rp. 12.500 (34,7609)
= Rp. 434.511,25
3. Uniform Gradient
– series Factor
Seringkali ditemukan pola-pola
aliran kas (casflow) yang cenderung mengalami kenaikan seragam dan
serial (Uniform Gradient Series). Pola aliran kas yang demikian tidak
cukup memberikan informasi bagi pengambil keputusan, oleh karena itu seringkali
pola aliran kas seperti ini dikonversikan ke dalam pola anuitas (anually)
atau nilai sekarang (Present Value).
Contoh :
Untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat, TELKOM menyediakan kendaraan operasional untuk penanganan
gangguan (117), diketahui biaya operasi dan pemeliharaan (BOPP) KBM tersebut
dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima, berturut-turut Rp.5 Juta,
Rp.7,5 juta, Rp. 10 juta, Rp.12,5
juta, Rp.15 juta. Berapakah per tahunnya BOPP KBM 117 tersebut jika diketahui
tingkat suku bunga 20% per tahun.
ekivalen dengan cashflow sbb
:
A = Rp. 5 juta + Rp. 2,5 juta
(A/G n,i)
A = Rp. 5 juta + Rp. 2,5 juta
(1,6045)
A = Rp. 5 juta + Rp. 4,01125 juta
= Rp.9,01125 juta/th.
·
Interest Factor & Conversion Formula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar