Sabtu, 11 Februari 2012

KONSEP TIME VALUE OF MONEY (4)

Interest Factor Formulation

1.      Single Payment Compound Ammount Factor

Faktor bunga (1+i)n yang dihasilkan pada tabel di atas disebut dengan
single payment compound amount factor, yang digunakan untuk menentukan nilai future dari sejumlah principal selama n periode pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Jika seorang karyawan TELKOM merencanakan untuk mendepositokan uangnya sebesar Rp. 100 juta dengan tingkat suku 12%/tahun. Berapakah jumlah uang karyawan tersebut pada akhir tahun kelima adalah :

F = Rp.100 juta (1 + 0.12)5
F = Rp.100 juta (1,7623)
= Rp. 176,23 juta
atau
F = Rp.100 juta (F/P,n,i) Lihat Tabel Bunga
F = Rp.100 juta (1,7623)
= Rp. 176,23 juta

2.      Single Payment Present Worth Factor

Single Payment Present Worth Factor 1/(1+i)n merupakan kebalikan dari faktor di atas, di mana kita berkempentingan untuk mengetahui/menentukan nilai Present dari suatu nilai F, selama n periode pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Seorang karyawan TELKOM sedang merencanakan untuk menunaikan ibadah haji pada lima tahun yang akan datang dengan BPH sebesar Rp.30 jt, berapakah dia harus menyiapkan uangnya sekarang pada tabungann ONH plus dengan tingkat suku bunga Tabungan ONH sebesar
18%/tahun.

P = Rp.30 juta 1/(1 + 0,18)5
P = Rp.30 juta ( 0,4371)
= Rp.13.113.000
atau
P = Rp.30 juta (P/F,n,i) Lihat Tabel Bunga
P = Rp.30 juta (0,4371)
= Rp.13.113.000

3.     Equal Payment - series Compound Ammount Factor

Faktor [((1 + i )n – 1)/i] diperlukan untuk menentukan nilai Future dari suatu rangkaian (serial) pembayaran yang uniform A yang terjadi pada setiap akhir periode ke n pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Seorang perokok berat saat ini berusia 20 tahun, setiap hari ia mengeluarkan uang sebesar Rp. 4.500 untuk sebungkus rokok. Andaikan orang tersebut merokok sampai dengan usia 60 tahun. Berapakah uang yang telah ia keluarkan untuk membeli rokok sampai usianya yang ke 60,
jika diketahui suku bunga 10%/tahun.
Jumlah pengeluaran per tahun = Rp. 4.500 x 30 hari x 12 bulan = Rp. 1.620.000,-

maka : F = Rp.1.620.000 [(1 + 0.10)40 –1)/0.10]
atau
F = Rp.1.620.000 (F/A,n,i)
F = Rp.1.620.000 ( 442,593)
= Rp.717.000.660,-


4.      Equal Payment - series Sinking Fund Factor

Equal Payment - series Sinking Fund Factor [i/((1 + i)n – 1)] merupakan kebalikan dari faktor Equal Payment - series Compound Ammount Factor. Faktor ini digunakan untuk mencari nilai A dari sejumlah nilai Future yang diinginkan pada akhir periode n pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Setiap Karyawan TELKOM akan menerima bonus pada akhir masa kerjanya (55 tahun) senilai Rp. 500 juta. Bagian SDM sudah merencanakan pemberian bonus ini dengan cara melakukan pemotongan gaji setiap bulannya, dan keseluruhan dana hasil pemotongan gaji karyawan tersebut akan digunakan untuk membeli obligasi dengan tingkat suku bunga 18% per tahun. Berapakah nilai pemotongan gaji karyawan setiap bulannya, jika rata-rata usia masuk kerja 25 tahun.

maka : A = Rp.500 juta [0.18/(1 + 0.18)25 –1)]
A = Rp.500 juta (A/F,n,i)
A = Rp.500 juta (0,0029)
= Rp. 1.450.000/tahun
atau
Jumlah pemotongan per bulan = Rp 1.450.000 : 12 bulan
= Rp. 120.833,33,-
(continued)

sumber : Diktat Ekonomi Teknik ( Risdiyanto Ginting )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar