Interest Factor
Formulation
1. Single Payment
Compound Ammount Factor
Faktor bunga (1+i)n yang dihasilkan
pada tabel di atas disebut dengan
single payment
compound amount factor, yang digunakan untuk menentukan nilai future dari
sejumlah principal selama n periode pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Jika seorang karyawan TELKOM
merencanakan untuk mendepositokan uangnya sebesar Rp. 100 juta dengan tingkat
suku 12%/tahun. Berapakah jumlah uang karyawan tersebut pada akhir tahun kelima
adalah :
F = Rp.100 juta (1 + 0.12)5
F = Rp.100 juta (1,7623)
= Rp. 176,23 juta
atau
F = Rp.100 juta (F/P,n,i) Lihat Tabel
Bunga
F = Rp.100 juta (1,7623)
= Rp. 176,23 juta
2. Single Payment
Present Worth Factor
Single Payment
Present Worth Factor 1/(1+i)n merupakan
kebalikan dari faktor di atas, di mana kita berkempentingan untuk
mengetahui/menentukan nilai Present dari suatu nilai F, selama n periode pada
tingkat suku bunga i.
Contoh :
Seorang karyawan TELKOM sedang
merencanakan untuk menunaikan ibadah haji pada lima tahun yang akan datang
dengan BPH sebesar Rp.30 jt, berapakah dia harus menyiapkan uangnya sekarang
pada tabungann ONH plus dengan tingkat suku bunga Tabungan ONH sebesar
18%/tahun.
P = Rp.30 juta 1/(1 + 0,18)5
P = Rp.30 juta ( 0,4371)
= Rp.13.113.000
atau
P = Rp.30 juta (P/F,n,i) Lihat Tabel
Bunga
P = Rp.30 juta (0,4371)
= Rp.13.113.000
3. Equal Payment -
series Compound Ammount Factor
Faktor [((1 + i )n – 1)/i]
diperlukan untuk menentukan nilai Future dari suatu rangkaian (serial)
pembayaran yang uniform A yang terjadi pada setiap akhir periode ke n
pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Seorang perokok berat saat ini
berusia 20 tahun, setiap hari ia mengeluarkan uang sebesar Rp. 4.500 untuk
sebungkus rokok. Andaikan orang tersebut merokok sampai dengan usia 60 tahun.
Berapakah uang yang telah ia keluarkan untuk membeli rokok sampai usianya yang
ke 60,
jika diketahui suku bunga
10%/tahun.
Jumlah pengeluaran per tahun =
Rp. 4.500 x 30 hari x 12 bulan = Rp. 1.620.000,-
maka : F = Rp.1.620.000 [(1 +
0.10)40
–1)/0.10]
atau
F = Rp.1.620.000 (F/A,n,i)
F = Rp.1.620.000 ( 442,593)
= Rp.717.000.660,-
4. Equal Payment -
series Sinking Fund Factor
Equal Payment -
series Sinking Fund Factor [i/((1 + i)n – 1)] merupakan kebalikan dari faktor Equal
Payment - series Compound Ammount Factor. Faktor ini digunakan untuk
mencari nilai A dari sejumlah nilai Future yang diinginkan pada akhir
periode n pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Setiap Karyawan TELKOM akan
menerima bonus pada akhir masa kerjanya (55 tahun) senilai Rp. 500 juta. Bagian
SDM sudah merencanakan pemberian bonus ini dengan cara melakukan pemotongan
gaji setiap bulannya, dan keseluruhan dana hasil pemotongan gaji karyawan
tersebut akan digunakan untuk membeli obligasi dengan tingkat suku bunga 18%
per tahun. Berapakah nilai pemotongan gaji karyawan setiap bulannya, jika
rata-rata usia masuk kerja 25 tahun.
maka : A = Rp.500 juta [0.18/(1 +
0.18)25
–1)]
A = Rp.500 juta (A/F,n,i)
A = Rp.500 juta (0,0029)
= Rp. 1.450.000/tahun
atau
Jumlah pemotongan per bulan = Rp
1.450.000 : 12 bulan
= Rp. 120.833,33,-
(continued)
sumber : Diktat Ekonomi Teknik ( Risdiyanto Ginting )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar