Selasa, 14 Februari 2012
ANNUAL WORTH ANALYSIS (3)
Soal1
Sebuah perusahaan manufaktur sedang mempertimbangkan untuk mengganti peralatan mesin produksi. Mesin baru seharga $3.700, mempunyai masa pakai selama 4 tahun, tanpa nilai sisa dan menghemat biaya perusahaan sebesar $500 per tahun untuk ongkos buruh langsung dan $200 per tahun untuk ongkos buruh tak langsung. Peralatan mesin yang lama dibeli empat tahun lalu seharga $4.000. Mesin ini mempunyai masa pakai lebih lama pada saat dibeli waktu itu. Mesin itu bisa saja dijual saat ini seharga $1.000 tunai. Asumsikan nilai uang sebesar 8%. Tentukan apakah peralatan mesin baru perlu dibeli atau tidak.
Solusi
Mesin Baru :
EUAC = 3.700(A/P,8%,4) – 500 – 200 = 3.700(0,3019) – 700 = $417,03
Mesin Lama :
EUAC = 1.000(A/P,8%,4) = 1.000(0,3019) = $301,90
Keputusan : Belum perlu membeli mesin baru
soal 2
Dua kemungkinan rute untuk jaringan daya sedang dipelajari. Data rute tersebut adalah sebagai berikut :
Around the lake Under the lake
Length 15 km 5 km
First cost $5.000/km $25.000/km
Maintenance $200/km/yr $400/km/yr
Useful life, in years 15 15
Nilai Sisa $3.000/km $5.000/km
Daya hilang tahunan $500/km $500/km
Annual property taxes 2% of first cost 2% of first cost
Jika bunga 7%, rute manakah yang harus dipilih ?
Solusi
Around the lake :
EUAC = 75.000(A/P,7%,15) + 12.000 – 45.000(A/F,7%,150)
= 75.000(0,1098) + 12.000 – 45.000(0,0398)
= $18.444
Under the Lake :
EUAC = 125.000(A/P,7%,15) + 7000 – 25.000(A/F,7%,15)
= 125.000(0,1098) + 7000 – 25.000(0,0398)
= $19.730
Keputusan : pilih yang mengitari danau (Around the lake)
sumber : diktat ekonomi risdiyanto ginting
ANNUAL WORTH ANALYSIS (2)
SOAL-SOAL AWA
soal 1
Manajer Pelayanan di suatu Divisi Regional sedang mempertimbangkan usulan kontrak kendaraan operasional (Jenis Kendaraan Niaga) dengan sebuah rekanan bidang tersebut. Harga penawaran terendah dari kontraktor yang memenuhi persyaratan aspek administrasi dan teknis adalah Rp.28.500.000 per unit per tahun (termasuk supir, BBM, Spare Part, Maintenance, ass.all risk) dengan jangka waktu kontrak 5 tahun. Dari data bagian perlengkapan diperoleh informasi bahwa dengan memiliki dan mengoperasikan KBM opersional dibutuhkan biaya pengadaan kendaraan sebesar Rp.40 juta/unit, biaya OAM (spare part, BBM pelumas, maintenanance, ass. all risk) pada tahun-1s/d tahun-3 Rp.15 juta, tahun ke-4 Rp.20 juta, tahun ke-5 Rp.25 juta. Pada tahun ke-5 nilai sisa (nilai dum) KBM tersebut adalah Rp. 10 juta. Saudara diminta membantu manajer pelayanan tersebut untuk menentukan alternatif manakah yang paling menguntungkan (ekonomis), jika di MARR ditentukan sebesar 18%/tahun.
Penyelesaian :
1. Sewa (Rental) :
AW(18%) = Rp.28,5 juta/tahun
2. Beli - Kelola Sendiri :
AW(18%) = {40(A/P,18%,5) -10(A/F,18%,5)} + 15 + {5(P/F,18%,4) +10(P/F,18%,5)}(A/P,18%,5)
= {40(0,3198) - 10(0,1398) + 15 + {5(0,5158) +10(0,4371)}(0,3198)
= Rp.31,41 juta/tahun
Kesimpulan : Lebih ekonomis sewa KBM, karena Biaya ekivalen tahunannya lebih rendah
soal 2
Sebuah perusahaan suburban sedang mempertimbangkan pembelian kendaraan untuk ekspansi armadanya. Terdapat dua alternatif yang layak secara teknis, yaitu kendaraan bermesin diesel dan bensin (gasoline). Berdasarkan statistik perjalanan (daya tempuh) di perusahaan tersebut diperoleh informasi bahwa setiap kendaraan dalam setahun beroperasi mencapai 50.000 Km.
Diesel Gasoline
Harga Perolehan Kendaraan Rp.130 juta Rp.120 juta
Harga BBM per liter Rp. 600 Rp.1.150
Konsumsi BBM Km/lt 20 12.5
Biaya pemeliharaan dan suku cadang/th Rp. 3 juta Rp.2 juta
Premi Asuransi/tahun Rp. 1 juta Rp.1 juta
Nilai Jual pada akhir masa pakai (resale value) Rp.10 juta Rp.5 juta
Jika diketahui MARR = 20%/tahun, kendaraan jenis manakah yang sebaiknya dipilih.
Penyelesaian :
AW diesel = {130 juta (A/P,20%,5) - 10(A/F,20%,5)} + {(50.000 : 20)x 600}+ 3 + 1
= {130(0,3344) - 10(0,1344)} + 1,5 + 3 + 1
= 50,32 juta/tahun
AW gasol. = {120 juta (A/P,20%,5) - 5(A/F,20%,5)} + {(50.000 : 12,5)x 1150}+ 3 + 1
= {120(0,3344) - 5(0,1344)} + 4,6 + 2 + 1
= 48,4 juta/tahun
SOAL 3
Asumsikan bunga sebesar 10% per tahun.
Solusi
EUAC = 60.000(0,100) + 3.000 + 1.000(P/F,10%,1)(A/P,10%,4)
= 6.000 + 3.000 + 1.000(0,9091)(0,3155) = $9.287
Ini merupakan situasi yang tidak biasa di mana ongkos = Nilai Sisa.
Pada situasi ini annual capital recovery cost equals merupakan interest pada investasi. Jika seseorang meragukan hal ini, mereka harus menghitung $60.000(A/P,10%,4) – 60.000(A/F,10%,4). Hal ini tentu seimbang dengan Pi = 60.000(0,10) = $6.000
sember : diktat ekonomi teknik ( risdiyanto ginting )
ANNUAL WORTH ANALYSIS
Annual Worth menunjukkan sederetan nilai tahunan yang sama besar (annual uniform series) yang merupakan ekivalensi dari sembarang arus kas baik itu arus kas pemasukan maupun arus kas pengeluaran dengan suatu tingkat suku bunga tertentu (MARR). Untuk mencari AW dari sembarang arus kas, maka kita mesti
terlibat dengan faktor bunga yang disebut Uniform Payment Series - Capital
Recovery Factor (A/P,i%,n).
AW(i%) = {F0 (1+i)0+F1(1+i)-1+F2 (1+i)-2 +... Fk(1+i) -k+...+ Fn1+i)-n}{(A/P,i%,n)}
di mana :
i = tingkat bunga efektif (MARR) per tahun (per periode pemajemukan)
k = indeks periode pemajemukan (0 ≤ k ≤ n)
Fk = arus kas pada periode di depan
n = periode penelahaan
Dalam persamaan yang lebih sederhana AW dapat diekspresikan sebagai berikut :
AW(i%) = R - E - CR(i%)
di mana :R = Revenues (pendapatan, penerimaan-penerimaan, manfaat) ekivalen
tahunan
E = Expenses (pengeluaran) ekivalen tahunan
CR(i%) = Capital Recovery (pengembalian modal) ekivalen tahunan
Jumlah pengembalian modal dari suatu investasi adalah biaya ekivalen tahunan seragam dari nilai modal yang ditanamkan dikurangi dengan pendapatan ekivalen tahunan dari nilai sisa (salvage value) atau nilai residual dari modal tersebut (jika ada) pada suatu tingkat suku bunga MARR. CR dapat dihitung sebagai berikut :
CR(i%) = P(A/P,i%,n) - S(A/F,i%n), atau
CR(i%) = (P - S)(A/P,i%n) + S.i%, atau
CR(i%) = P.i% + (P-S)(A/F,i%,n), atau
CR(i%) = {P - S(P/F,i%,n)}(A/P,i%,n)
Kriteria pengambilan keputusan (decision making criterion) yang digunakan pada
analisis Annual Worth adalah sebagai berikut :
Kondisi Kriteria
1. Seluruh alternatif memiliki biaya yang sama Maximize AW (benefits)
2. Seluruh alternatif memiliki benefit yang sama Minimize AW (costs)
3. Tidak satupun alternatif memiliki biaya maupun Maximize AWBenefit-AWCost
manfaat yang sama (Net Annual Worth)
Selain kondisi yang dijelaskan di atas, dalam beberapa kasus pengambilan
keputusan terhadap beberapa alternatif yang dikaji akan dijumpai :
1. Alternatif yang dikaji memiliki masa fungsi/masa pelayanan yang sama dengan periode analisis (study period)
2. Alternatif yang dikaji memiliki masa fungsi/masa pelayanan yang berbedadengan periode analisis
3. Alternatif yang dikaji memiliki masa fungsi/masa pelayanan yang permanen/abadi (>50 tahun), seperti halnya pengkajian terhadap proyekproyek pemerintah (public utility - infrastructure/gov. projects)
Senin, 13 Februari 2012
UMUR EKONOMIS
Umur Ekonomis suatu aktiva tetap adalah suatu periode yang memberikan Equivalent Uniform Annual Cost (EUAC) minimum. Untuk mencari umur ekonomis, kita harus menghitung Total EUAC di mana k minimum, di mana k = 1,2,3,….n.
EUACk = P(A/P,I%,k)-Sk(A/F,I%,k) + [ Σ AOCj(P/F,I%,j)](A/p,I%,k)
P = Nilai Perolehan Aktiva
Sk = Nilai Sisa pada tahun ke – k
AOCj = Annual Operating Cost tahun ke –j, j = 1,2,3,….k
Contoh :
Sebuah Sentral Digital dibeli dengan harga $1,000,000, dengan perkiraan nilai sisa dan biaya operasional tahunan seperti pada tabel di bawah ini, jika diketahui MARR = 10% pada tahun ke berapakah umur ekonomis sentral tersebut :
Faktor-Faktor Bunga untuk membantu perhitungan :
ANALISIS PEREMAJAAN
Problem-problem peremajaan atau penggantian suatu aktiva tetap seringkali kita jumpai, termasuk dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
Terdapat beberapa alasan untuk melakukan penggantian, yaitu :
1. Replacement because of improved efficiency
2. Replacement because of growing demand
3. Replacement because of obsolency
Konsep dasar replacement, yaitu dengan cara membandingkan Total EUA asset lama (Defender) dengan Total EUA asset pengganti (Challenger).
Replacement because of improved efficieny
soal :
Sebuah Sentral Analog dengan kapasitas 10.000 sst telah dioperasikan 8 tahun yang lalu yang dibeli dengan harga US$ 20.000 dan diperkirakan memiliki masa fungsi 10 tahun dengan nilai sisa US$ 2.500. Dalam setahun terjadi rata-rata terdapat 40000 gangguan dan rata-rata penyelesaian gangguan untuk setiap 100 sst adalah 4,76 hari. Sebuah supplier telekomunikasi menawarkan Sentral Digital yang diharapkan mampu
menekan rata-rata penyelesaian gangguan menjadi 3,84 hari gangguan untuk setiap 100 sst. Sentral digital ditawarkan seharga US$ 25.000 dengan nilai sisa US$ 2.500 pada akhir masa fungsinya, yaitu 10 tahun kemudian.
Supplier tersebut mau menerima sentral lama dengan harga US$ 1.200. Jika diketahui biaya rata-rata per gangguan US$17dan i = 12%/tahun, apakah sebaiknya sentral analog untuk diganti ?
Penyelesiaan :
EUASentral Analog
CR = (1200 – 250) (A/P,12%,2) + 250(0,12) = $ 592
Annual Cost = (4,76 : 100) (40.000)(17) = $32.368
Total EUASentral Analog = $32.960
EUASentral Digital
CR = (25.000 – 2.500)(A/P,12%,10)+2500(0,12) = $ 4.283
Annual Cost = (3,84 : 100)(40.000)(17) = $26.112
Total EUASentral Digital = $30.395
Karena Total EUA Sentral Analog > Total EUA Sentral Digital , maka sebaiknya
sentral analog diganti dengan sentral digital.
Replacement because of Growing Demand
Tidak jarang bahwa proses penggantian/peremajaan dilakukan untuk mengantisipasi pertumbuhan demand terhadap jasa/produk yang ditawarkan.
Contoh :
Suatu jaringan telekomunikasi PT. TELKOM telah dibangun 7 tahun yang lalu dengan nilai investasi pembangunan tahap I adalah $ 2.000.000 yang diperkirakan akan memiliki masa fungsi 20 tahun dan nilai sisa $900.000. Jaringan ini memerlukan biaya operasi dan maintenance pada tahun I = $20.000, tahun II $30.000 dan seterusnya mengalami kenaikan $10.000 setiap tahunnya. Untuk mengantisipasi demand pada tahun ke 7 harus dibangun jaringan telekomunkasi tahap II dengan nilai investasi $6.000.000 dan diharapkan dapat berfungsi 35 tahun dengan nilai sisa pada akhir masa fungsinya $2.000.000. Biaya operasi dan maintenance sebesar $10.000/tahun.
Konsultan PT. TELKOM mengusulkan Alternatif Jaringan Telekomunikasi pengganti dengan nilai investasi $4.000.000 dan diharapkan memiliki masa fungsi 50 tahun dengan nilai sisa $2.000.000. Biaya operasi dan
maintenance $9.000 tahun per tahun. Jika MARR = 8% per tahun apakah sebaiknya jaringan telekomunikasi lama diremajakan sekarang ?
Solusi
JARTEL Lama (Defender)
EUA tahap I = $900.000 (A/F,8%,20) –[($20.000+$10.000(A/G,8%,20)]
= $ 19.710 - $90.370
= $ -70.660 per year
EUA tahap II = $-6.000.000(A/P,8%,50)+$2.000.000(A/F,8%,50) -$10.000
= $ -514.800 + $11.600 - $10.000
= $ -493.200 per year
Total EUA Defender = EUA tahap I + EUA tahap II
= ($-70.660) + $-493.00) = -$ 563.860 per year
JARTEL PENGGANTI (Challenger) :
EUA = $-6.500.000(A/P,8%,50)+$2.000.000(A/F,8%,50) -$9.000
= $ -531.700 + $3.600 - $9.000
= $ -537.100 per year
Total EUA Challenger = -537.100 per tahun
Karena Total EUA Defender > Total EUA Challenger, sebaiknya
penggantian dilakukan.
Replacement because of obsolency
Industri Jasa telekomunikasi merupakan industri yang syarat dengan teknologi canggih, di mana teknologinya cepat berkembang. Dengan demikian bukanlah tidak mungkin perusahaan seperti TELKOM memiliki
teknologi peralatan yang cepat mengalami obsolensi (ketinggalan jaman).
Contoh :
Sebuah software manajemen network telekomunikasi nasional (National TMN) telah dibeli 3 tahun yang lalu dengan harga $10.000 yang diharapkan dapat berfungsi sampai dengan 6 tahun dan nilai sisanya $1.000. Biaya pengoperasian software tersebut $3.000 per tahun.Vendor software tersebut menawarkan software TMN yang baru yang lebih maju teknologi yang mampu memberikan solusi permasalahan Manajemen
Jaringan Nasional, sehingga mampu menekan biaya operasi $1.00/tahun lebih rendah. Software tersebut ditawarkan seharga $11.000 dan diharapkan memiliki masa fungsi 10 tahun dengan nilai sisa $2.500. Software TMN yang lama dihargai $6.000 oleh vendornya. Jika MARR = 10% apakah Software TMN lama diganti ?
Solusi
Software TMN Lama (Defender) :
EUA = $1.000(A/F,10%,6) - $3.000
= $129,6 - $3.000
= $-2.870,4 per year
Software TMN Baru (Challenger) :
EUA = $-(11.000-6.000)(A/P10%,10) + $2.000(A/F,10%,10) - $1.900
= $- 813,5 + $156,75 - $1.900
= $ -2.556,75 per year
Karena Total EUA Software TMN Defender > Total EUA Software
Challenger, sebaiknya penggantian dilakukan
Sumber : Diktat Ekonomi Teknik (Risdiyanto Ginting)
DEPRESIASI
Sebuah peralatan yang digunakan secara bertahap akan mengalami penyusutan
dalam nilainya, yang pada akhirnya tidak bernilai sama sekali (worthlessness). Pengurangan nilai yang terjadi selama periode kerjannya tersebut harus dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya depresiasi. Metode pengalokasian biaya atas penyusutan nilai suatu asset disebut dengan Metode depresiasi.
Straight Line Depreciation
Metode depresiasi Straight Line (garis lurus) menghitung pengalokasian biaya depresiasi suatu asset secara konstan setiap periodenya selama masa fungsi asset tersebut.
Rumus :
Dt = (P – S)/n,
Sedangkan nilai buku pada peride ke t dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut :
BVt = P - Dt
di mana : Dt = Depresiasi pada peride ke t ( t = 1,…n)
BVt = Nilai Buku (Book Value) pada periode t
P = Harga Perolehan Asset
S = Nilai Sisa/Nilai Likuidasi (Salvage Value)
n = Masa Fungsi (Useful Life)
Contoh :
Sebuah sentral digital dibeli seharga US$ 10,000 dan diharapkan memilili masa pakai 5 tahun. Pada akhir umurnya diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar US$ 1.000.
D = (US$ 10.000 – US$1.000)/5 = US$ 1.800 per tahun
Sum of Year Digits Depreciation
Metode ini mencoba mengalokasikan beban depresiasi suatu asset berdasarkan jumlah digit tahun pemakaiannya (sum of year digits), sehingga alokasi biaya depresiasi tidak konstan. Dengan metode ini alokasi biaya depresiasi dibebankan lebih besar pada awal-awal periode.
Sum of Year Digits = ( n + 1) . n/2
= ( 5 + 1) . 5/2 = 15
SOYD Depreciataion t = n – t / SOYD (P – S)
di mana : t = 0,1,2,3…....n-1
Double Declining Balance Depreciation
Metode depresiasi dengan DDB mencoba mengalokasikan biaya depresiasi secara konstan, melainkan pembebanannya mengalami penurunan sesuai dengan pengalokasian biaya depresiasi pada periode-periode sebelumnya, sehingga pada awal-awal periode pengoperasian asset beban depresiasinya
lebih besar dibandingkan periode-periode berikutnya.
Metode depresiasi Double Declining Balance (DDP) dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
DDB Dt = 2/n . (P – Σ D t –1)
Metode depresiasi Sinking Fund mencoba mencari pembebanan depresiasi tahunan secara seragam dengan cara mempertimbangkan faktor suku bunga,senhingga nilai asset yang akan didepresiasikan dikalikan dengan Equal Payment Series Sinking Fund Factor.
Biaya depresiasi sinking fund dicari dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Dt = (P – S) (A/F, %,n)
Misalkan i = 20%
sumber : diktat ekonomi ( rusyandi ginting )
Peranan ekonomi teknik
Dizaman yang berkembang seperti sekarang ini perlu adanya peranan ekonomi teknik karena dengan adanya peranan tersebut ekonomi di Negara kita akan maju khususnya di dalam dunia industri peranan ini dapat di pakai di bagian HRD suatu perusahaan agar biasa menghitung jumlah laju pesat berkembangnya atau penurununan suatu perusahaan dengan menghitung jumlah keuntungan pemasukan dan kerugian pengeluaran suatu produksi.
Pengembangan suatu system informasi merupakansuatu investasi sperti halnya investasi proyek lainnya. Investasi berarti dikeluarkannya sumber-sumber daya untuk mendapatkan manfaat dimasa mendatang. Investasi untuk mengembangkan system informasi juga membutuhkan sumber-sumber daya.
Sebagai hasilnya, system informasi dapat memberikan manfaat-manfaat yang dapat berupa penghematan-penghematan atau manfaat-manfaat yang baru. Jika manfaat yang diharapkan lebih kecil dari sumber-sumber daya yang di keluarkan, maka system informasi ini dikatakan tidak bernilai atau tidak layak, oleh karena itu, sebelum system informasi dikembangkan, maka perlu dihitung kelayakan ekonomisnya, teknik untuk menilai ini disebut dengan analisis biaya keuntungan (cost/benefit analysis).
Minggu, 12 Februari 2012
UMUR INVESTASI
Penentuan umur investasi dalam evaluasi investasi akan sangat menentukan, karena mempengaruhi dalam pendiskontoan (discounted). Oleh karena itu perlu ditentukan berapa umur investasi yang akan digunakan. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan umur suatu investasi.
Ownership Life
Usia pemilikan (ownership life) atau usia pelayalanan (service life) adalah periode waktu yang digunakan dalam pelayanan. Secara tidak langsung dinyatakan sebagai suatu periode pelayanan yang digunakan secara penuh dari sejak pemasangan (installing) sampai dengan tidak digunakan lagi.
Dalam hal perlu diperhatikan bahwa seringkali kita masih mempertahankan peralatan di luar batas kemampuannya untuk memuaskan tujuan fungsinya, sebab mesin dapat memiliki usia fisik lebih lama dari usia pelayanannya.
Ada 3 tipe umur pelayanan yang secara praktis dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1) Physical Service Life
Umur pelayanan fisik dapat diartikan sebagai periode waktu di mana sebuah peralatan menjadi tidak berguna lagi karena sudah mengalami kemunduran fisik (deterioration), seperti patah, aus, dsb.
2) Practical Service Life
Usia pelayanan praktis dapat dimengerti bahwa setiap peralatan terdiri dari berbagai elemen (spare part) yang memiliki penyebab dan frekuensi kerusakan yang berbeda. Umur ini ditentukan oleh rata-rata dari umur
fisik elemen-elemennya.
3) Economic Service Life
Umur ekonomis pelayanan adalah suatu usia periode waktu yang memperkecil biaya total tahunan ekivalen (total equivalence uniform cashflow of cost). Atau dengan kata lain adalah umur yang memberikan
biaya total tahunan ekivalen (total equivalence uniform cashflow of cost) minimum. Di mana total equivalence uniform cashflow merupakan penjumlahan antara biaya tahunan operasi & maintenance dan jumlah pemulihan modal yang diinvestasikan (collection cost of invested capital)
Secara umum dapat dikatakan bahwa umur ekonomis pelayanan lebih pendek dibandingkan umur pelayanan praktis.
Secara umum dapat dikatakan bahwa umur ekonomis pelayanan lebih pendek dibandingkan umur pelayanan praktis.
Accounting Life
Usia akuntasi adalah suatu usia perkiraan yang terutama didasarkan pada pembukuan dan pertimbangan pajak. Usia akuntansi ini tidak dapat dihubungkan dengan periode kegunaan dan keinginan ekonomis. Dalam
permasalahan depresiasi dan perpajakan (income tax) akan terlihat bahwa laporan-laporan akuntansi untuk usia dan penyusutan sebuah asset mempengaruhi perpajakan yang secara timbal balik mepengaruhi pendapatan bersih yang didapat dari penggunaan asset.
Perpetual Life
Usia abadi (perpetual life) yang sebenarnya tidak akan ditemukan atau dicapai oleh peralatan buatan manusia. Dalam konteks studi ekonomi – teknik usia abadi diasumsikan jika suatu proyek investasi memiliki umur pelayanan lebih dari 50 tahun (n = ∞). Sebagai contoh proyek pembuatan jalan KA, bendungan, pembangkit listrik tenaga hydro, dsb.
Residual Value – Salvage Value
Secara umum jika suatu peralatan telah habis masa pelayanannya, peralatan tersebut bisa dianggap masih memiliki nilai atau dinyatakan bahwa pada akhir fungsi pelayanan peralatan tersebut nilai adalah nol.
1) Net Residual Value
Suatu nilai peralatan pada akhir umur pelayanannya, jika peralatan
tersebut masih dapat diperbaiki dan dijual.
2) Net Scrap Value
Suatu nilai peralatan pada akhir umur pelayanannya, jika peralatan
tersebut tidak dapat diperbaiki dan dijual atau nilainya dianggap nol.
sumber : Diktat Ekonomi Teknik (Risdiyanto Ginting)
PRESENT WORTH ANALYSIS (3)
Soal-soam PWA lanjutan...
soal 1
Minimize Cost Pilih Sentral NEAX
soal 4
Sebuah Datel sedang merencanakan pembelian sistem catu daya sentral (SCDS). Terdapat 2 vendor yang menawarkan sistem tersebut, yaitu vendor lokal dan vendor luar (import). Vendor lokal menawarkan sistem tersebut dengan harga Rp.100 Juta termasuk biaya kirim dan instalasi, sedangkan vendor luar Rp. 175 juta. SCDS Lokal diestimasi memiliki umur teknis 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 5 Juta, sedangkan SCDS ex import estimasi umur teknisnya 10 tahun dengan nilai sisa Rp. 7,5 juta. Biaya operasional dan maintenance SCDS Lokal dan CSDS ex import adalah sebagai berikut (dalam Rp. Juta) :
Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lokal 10 20 30 40 50 - - - - -
Ex Import 20 20 20 30 30 30 40 40 40 50
SCDS lokal pada tahun ke 3 harus di-overhaull dengan biaya Rp.30 Juta, sedangkan SCDS ex import dioverhaull pada tahun ke 4 dan ke 8 dengan biaya Rp.30 juta dan Rp.35 juta. Jika MARR 18%/th. SCDS mana yang sebaiknya dipilih.
Penyelesaian :
Karena umur alternatif tidak sama, maka kedua alternatif dikaji dengan periode
kajian yang merupakan kelipatan terkecil umur masing-masing alternatif, yaitu 10
tahun.
CSDS Lokal :
PW (18%) = {Rp.100 + 10(P/A,18%,5) + 10(P/G,10%, 5) +30(P/F,10%,3) - 5(P/F,18%,5} + {Rp.100 + 10(P/A,18%,5) + 10(P/G,10%,5) +30 (P/F,10%,3) - 5 (P/F,18%,5}(P/F,18%,5)
PW (18%) = {Rp.100 + 10(3.127) + 10(5,231) +30(0,6086) - 5(0,4371)} +{Rp.100 + 10(3,127) + 10(5,231) + 30(0,6086) - 5(0,4371}(0,4371)
PW (18%) = 204,0235 + 89,1787 = Rp. 293,2022 Juta
CSDS Ex Import :
PW (18%) = {Rp.175 + 20(P/A,18%,3) + 30(P/A,18%,3)(P/F,18%,3) + 40(P/A,18%,3)(P/F,18%,6) + 50(P/F,18%,10) – 7,5 (P/F,18%,10)
PW (18%) = {Rp.175 + 20(2,174) + 30(2,174)(0,6086) + 40(2,174)(0,3704) + 50(0,1911) – 7,5 (0,1911)
PW (18%) = Rp.301,3711
Minimize Cost : Pilih alternatif SCDS Lokal
soal 1
Sebuah Divisi Regional PT. Telkom sedang mempertimbangkan keputusan untuk membeli STDIK (kapasitas 1000 lines). Ada 3 vendor yang menawarkan produk tsb., yaitu ATT, EWSD, NEAX. Karaketeriistik biaya dari ketiga sentral tersebut adalah sebagai berikut (dalam ribuan US$):
ATT EWSD NEAX
Initial Cost (Invest.,Install, Shipping, Ass.) 1.250 1.100 1.000
Annual O&M Cost 40 50 60
End of Useful life Salvage Value 125 110 100
Useful life (masa fungsi), tahun 15 15 15
Jika diketahui MARR = 20%, sentral manakah yang sebaiknya dipilih :
Penyelesaian :
PW (20%) ATT = $1.250.000+40.000(P/A,20%,15) – 125.000 (P/F,20%,15)
= $1.250.000+40.000(5,8474)-125.000 (0,1229) = $1.468.534
PW (20%) EWSD = $1.100.000+50.000(P/A,20%,15) – 110.000 (P/F,20%,15)
= $1.250.000+50.000(5.8474)-110.000(0,1229) = $1.378.581
PW (20%) NEAX = $1.000.000+60.000(P/A,20%,15) – 100.000 (P/F,20%,15)
= $1.250.000+60.000(5,8474)-100.000(0,1229) = $1.338.554
Minimize Cost Pilih Sentral NEAX
soal 4
Sebuah Datel sedang merencanakan pembelian sistem catu daya sentral (SCDS). Terdapat 2 vendor yang menawarkan sistem tersebut, yaitu vendor lokal dan vendor luar (import). Vendor lokal menawarkan sistem tersebut dengan harga Rp.100 Juta termasuk biaya kirim dan instalasi, sedangkan vendor luar Rp. 175 juta. SCDS Lokal diestimasi memiliki umur teknis 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 5 Juta, sedangkan SCDS ex import estimasi umur teknisnya 10 tahun dengan nilai sisa Rp. 7,5 juta. Biaya operasional dan maintenance SCDS Lokal dan CSDS ex import adalah sebagai berikut (dalam Rp. Juta) :
Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lokal 10 20 30 40 50 - - - - -
Ex Import 20 20 20 30 30 30 40 40 40 50
SCDS lokal pada tahun ke 3 harus di-overhaull dengan biaya Rp.30 Juta, sedangkan SCDS ex import dioverhaull pada tahun ke 4 dan ke 8 dengan biaya Rp.30 juta dan Rp.35 juta. Jika MARR 18%/th. SCDS mana yang sebaiknya dipilih.
Penyelesaian :
Karena umur alternatif tidak sama, maka kedua alternatif dikaji dengan periode
kajian yang merupakan kelipatan terkecil umur masing-masing alternatif, yaitu 10
tahun.
CSDS Lokal :
PW (18%) = {Rp.100 + 10(P/A,18%,5) + 10(P/G,10%, 5) +30(P/F,10%,3) - 5(P/F,18%,5} + {Rp.100 + 10(P/A,18%,5) + 10(P/G,10%,5) +30 (P/F,10%,3) - 5 (P/F,18%,5}(P/F,18%,5)
PW (18%) = {Rp.100 + 10(3.127) + 10(5,231) +30(0,6086) - 5(0,4371)} +{Rp.100 + 10(3,127) + 10(5,231) + 30(0,6086) - 5(0,4371}(0,4371)
PW (18%) = 204,0235 + 89,1787 = Rp. 293,2022 Juta
CSDS Ex Import :
PW (18%) = {Rp.175 + 20(P/A,18%,3) + 30(P/A,18%,3)(P/F,18%,3) + 40(P/A,18%,3)(P/F,18%,6) + 50(P/F,18%,10) – 7,5 (P/F,18%,10)
PW (18%) = {Rp.175 + 20(2,174) + 30(2,174)(0,6086) + 40(2,174)(0,3704) + 50(0,1911) – 7,5 (0,1911)
PW (18%) = Rp.301,3711
Minimize Cost : Pilih alternatif SCDS Lokal
PRESENT WORTH ANALYSIS (2)
soal-soal PWA
Divisi Properti PT.Telkom sedang mempertimbangkan usulan 2 buah alternatif elevator X dan Y yang akan digunakan untuk Gedung Kantor Pusat. Kedua jenis elevator memiliki masa pelayanan (service life) 20 tahun, tanpa nilai sisa pada akhir masa pelayanannya. Biaya Investasi elevator X $200.000 dengan biaya
operational dan maintenance (Annual O&M Cost) $30.000 per tahun. Sedangkan elevator Y membutuhkan investasi $250.000 dengan biaya operasional dan maintenance $20.000 per tahun. Elevator jenis manakah yang harus dipilih jika diketahui MARR Div. Properti 10% per tahun.\
Penyelesaian :
PW(10%) Elevator X = $ 200.000 + 30.000 (P/A,10%,20)
= $ 200.000 + 30.000 (8,514)
= $455.420
PW(10%) Elevator Y = $ 250.000 + 20.000 (P/A,10%,20)
= $ 250.000 + 20.000 (8,514)
= $420.280
Karena kasus di atas termasuk kondisi perbandingan biaya, maka kriterianya
adalah minimasi biaya. Pilih Elevator Y.
SOAL 2
VP Pelayanan sedang mempertimbangkan dua Sistem Pelayanan Pelanggan, yaitu Sistem Pelayanan Semi Terintegrasi (Semi Intergrated - Customer Service System) dengan Sistem yang baru yaitu (Fully Integrated - Customer Service System) untuk mengganti sistem lama yang masih manual. Sistem Manual menghabiskan biaya OAM Rp.400 Juta per tahun, Semi Integrated CSS membutuhkan Initial Costs Rp. 250 Juta dan mampu menghemat biaya OAM Rp.100 juta per tahun, sedangkan Fully Integrated CSS membutuhkan initial costs Rp. 400 Juta dengan penghematan biaya OAM Rp.150 juta pada tahun pertama,
Rp.175 juta pada tahun kedua, Rp. 200 juta pada tahun ketiga, dan Rp.225 juta pada tahun keempat. Jika MARR 12%/tahun dan periode analisis 4 tahun sistem
manakah yang sebaiknya dipilih.
Penyelesaian :
1. Manual CSS
PW(12%) = 400 juta (P/A,12%,4) = 400 juta (3,037)
= Rp. 1.214,8 Juta
2. Semi Integrated CSS
PW(12%) = 250 juta + 300 (P/A,12%,4)
= 400 juta + 300 (3,037)
= Rp. 1.161,1 Juta
3. Fully Integrated CSS
PW(12%) = 400 juta + {250 (P/A,12%,4) - 25 (P/G/12%,4)}
= 400 juta + {250 (3,037) - 25(4,127)}
= Rp. 1.262,25 Juta
Kriteria : Minimize Cost Pilih alternatif Semi Integrated CSS
PRESENT WORTH ANALYSIS
Present Worth Analysis (Analisis Nilai Sekarang) adalah metode studi ekonomi teknik yang didasarkan kepada keekivalenan nilai dari seluruh cashflow (in cashflow ataupun out cashflow) pada suatu titik waktu relatif yang disebut waktu sekarang (present). Metode PW biasa digunakan pada analisis dari berbagai
ususlan alternatif biaya maupun studi kelayakan investasi.
Untuk memperoleh PW sebagai fungsi dari i% dari serangkaian aliran kas masuk (in cashflow) dan aliran kas keluar (out cashflow), yang berada pada periode di depan titik sekarang perlu didiskon (dikalikan faktor bunga) ke masa sekarang dengan menggunakan suatu tingkat bunga (MARR) selama periode penelaahan.
di mana :
i = tingkat bunga efektif (MARR) per tahun (per periode pemajemukan)
k = indeks periode pemajemukan (0 ≤ k ≤ n)
Fk = arus kas pada periode di depan
n = periode penelahaan
Kriteria pengambilan keputusan (decision making criterion) yang digunakan pada
analisis Present Worth adalah sebagai berikut :
Kondisi Kriteria
1. Seluruh alternatif memiliki biaya yang sama Maximixe PW (benefits)
2. Seluruh alternatif memiliki benefit yang sama Minimize PW (costs)
3. Tidak satupun alternatif memiliki biaya maupun Maximize PWBenefit-PWCost
manfaat yang sama (Net Present Worth)
Selain kondisi yang dijelaskan di atas, dalam beberapa kasus pengambilan keputusan terhadap beberapa alternatif yang dikaji akan dijumpai :
1. Alternatif yang dikaji memiliki masa fungsi/masa pelayanan yang sama dengan periode analisis (study period)
2. Alternatif yang dikaji memiliki masa fungsi/masa pelayanan yang berbeda dengan periode analisis
3. Alternatif yang dikaji memiliki masa fungsi/masa pelayanan yang permanent/abadi (>50 tahun), seperti halnya pengkajian terhadap proyek-proyek
pemerintah (public utility - infrastructure/gov. projects)
Contoh
Sebuah keluarga muda baru memperoleh kebahagiaan dengan lahirnya anak pertama mereka. Mereka sedang merencanakan berapa banyak biaya pendidikan yang harus disediakan untuk anak pertamanya tersebut, di mana mereka mengharapkan dapat menyekolahkannya sampai dengan perguruan tinggi. Mereka
mengestimasi biaya yang dibutuhkan anaknya masuk ke setiap jenjang pendidikan. Pada usia 5 tahun akan masuk pendidikan di TK dengan biaya Rp.1 Juta, usia 7 tahun masuk SD dengan biaya Rp.2,5 Juta, usia 13 Tahun masuk SLTP dengan biaya Rp.5 juta, usia 16 tahun masuk SMU dengan biaya Rp.7,5 juta, dan pada usia 19 tahun masuk PT dengan biaya 15 Juta per tahun selama 5 tahun. Hitung jumlah biaya pendidikan yang didepositokan sekarang sehingga rencana pendidikan anak tersebut berjalan ? (Suku Bunga Deposito 10%/tahun)
Penyelesaian :PW Total = PWTK + PWSD + PWSLTP + PWSMU + PWPT
= 1(P/F,10%,5)+2,5(P/F,10%,7)+5(P/F,10%,13)+7,5(P/F,10%,16)+ 15(P/A,10%,5)(P/F,10%,18)
= Rp.15,214 Juta
sumber : diktat ekonomi teknik ( risdiyanto ginting )
Sabtu, 11 Februari 2012
MINIMUM ATTRACTIVE RATE OF RETURN (MARR) i*
MARR adalah tingkat suku bunga pengebalian minimum yang menarik , di mana tingkat suku bunga tersebut akan dijadikan dasar atau indikator keputusan manajemen sehubunga dengan pemilihan alternatif-alternatif biaya (cost alternatives), manfaat (benefit alternatives) atau kelayakan suatu investasi (feasibility study), Penentuan MARR harus mempertimbangkan beberapa hal, yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Jika sumber biaya investasi adalah dana pinjaman, maka penentuan MARR harus mempertimbangkan faktor biaya modal (tingkat suku bunga pinjaman ditambah dengan faktor-faktor resiko investasi). Karena return dari investasi yang dilakukan minimal harus menutupi biaya modal yang digunakan. Selain itu jumlah uang yang tersedia, dan sumber biaya dari mana dana tersebut diadakan (equity atau debt financing) perlu dipertimbangkan pula.
Misalnya TELKOM akan membangun jaringan transport nasional yang berbasis teknologi ATM dengan modal investasi berupa pinjaman kredit dari sebuah Bank dengan tingkat bunga 60%/tahun, maka investasi yang dilakukan dikatakan layak jika memberikan return sama atau lebih dari 60%/tahun atau proyek investasi tersebut harus menghasilkan Net Present Value (NPV) atau Net Equivalence Uniform Annual Cash Flow (EUAC) positif.
Cost of Opportunity Loss (Biaya Hilangnya Kesempatan)
Lain halnya bila investasi yang dilakukan dengan menggunakan modal sendiri, maka penentuan MARR harus mempertimbangkan biaya hilangnya kesempatan yang tidak diambil karena kita memutuskan atau menjatuhkan pilihan pada alternatif lain.
Misalkan TELKOM tahun 1998 memutuskan untuk investasi senilai Rp. 10 Trilyun dengan modal sendiri, maka investasi tersebut menghilangkan kesempatan TELKOM untuk memperoleh return
pada alternatif investasi lainnya, misalnya membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan suku bunga 70% /tahun ( = Rp. 7 Trilyun /tahun).
Risk Investment
Suatu investasi akan mengandung resiko, berapapun kecilnya resiko tersebut. Besar kecilnya resiko akan sangat tergantung pada kemampuan manajemen (investor) dalam memiliki atau mencari informasi – informasi yang relevan dengan kegiatan investasi yang dilakukan. Semakin sedikit informasi yang dimiliki semakin besar resiko investasi yang harus ditanggung, demikian sebaliknya.
Jenis Organisasi dan Usaha
Suatu organisasi akan memiliki opportunity dan resiko yang berbeda dalam melakukan kegiatan investasi dengan organisasi lainnya. Demikian halnya dengan jenis usaha yang dimasuki. Jenis usaha manufaktur dimungkinkan memiliki tingkat MARR yang berbeda dengan usaha pertanian, perhotelan, dsb. Proyek pememrintah akan memiliki MARR yang berbeda dengan jenis sektor industri yang kompetitif
sumber : Diktat Ekonomi Teknik ( Risdiyanto Ginting )
NOMINAL & EFFECTIVE INTEREST
Dalam pembahasan time value of moneysebelumnya dijelaskan bahwa periode bunga atau periode
pemajemukan diasumsikan dilakukan 1 kali dalam setahun, tetapi dalam kebanyak praktek bisnis tidak sedikit ditemukan di mana pemajemukan terhadap pokok (principal) lebih dari satu kali dalam setahun. Sebagai contoh kita sering mendengar bahwa bunga tabungan (tahapan BCA, Taplus BNI, dsb.) dihitung
secara harian, atau dengan kata lain terhadap saldo tabungan demikian dilakukan 360 kali pemajemukan dalam setahun.
Dengan demikian periode pemajemukan (compounding) seringkali tidak hanya dilakukan dengan basis tahunan, melainkan dalam periode yang lebih kecil dari tahunan.
Contoh :
1. Semiannualy Compounded
2. Quartely Compounded
3. Monthly Compounded
4. Weekly Compunded
5. Daily Compounded
Suku Bunga Nominal (Nominal Rate)
Suku bunga nominal per tahun yang merupakan perkalian tingkat suku bunga per periode (suku bunga efektif per periode) n dengan jumlah periode pemajemukan dalam setahun m .
r = n . m
Contoh :Jika diketahui suku bunga 6% semiannualy, maka suku bunga nominal per tahunnya adalah r = 6% x 2 = 12%.
Suku Bunga Efektif (Effective Rate)
Adalah suku bunga sesungguhnya dalam satu tahun yang tepat dibayarkan terhadap sejumlah uang yang kita simpan atau pinjam. Suku bunga efektif diekspresikan dengan persamaan sbb :
i eff = (1 + r/m)m - 1
Contoh :Citibank membebankan suku bunga sebesar 1,5% per bulan pada semua saldo semua rekening yang belum terbayar. Berapakah suku bunga nominal dan efektif per tahunnya ?
Jawab
Suku Bunga Nominal r = 1,25% x 12 = 15% per tahun
Suku Bunga Efektif i = (1+0,15/12)12 - 1 = 16,18% per tahunSuku Bunga Efektif untuk Berbagai Suku Bunga Nominal
Tabel di bawah ini menunjukkan berbagai tingkat suku bunga efektif per
tahun (Effective Rate per Year) dari berbagai suku bunga nominal :
Contoh
Seorang membeli sebuah meja pada toko lokal seharga $175. Dia mungkin membayar tunai, atau membayar $35 sekarang dan $12,64 per bulan untuk 12 bulan mulai tiga hari berikutnya. Jika orang tersebut memilih rencana pembayaran dengan cicilan, berapa nominal bunga rata-rata yang akan
dikenakan terhadapnya ?
Solusi
(175-35) =12,64(P/A,i%,12)
(P/A,i%,12) =
12,64
140 = 11,08
Dari tabel didapat i = 1 1/4%
Maka bunga nominal rata-rata = 12(1 1/4%) = 15%
Contoh
Local Bank
F = 3.000(F/P,5%,2) = 3.000(1,102) = $3.306
Bank Luar Kota
F = 3.000(F/P,1¼ %,8) = 3.000(1,104) = $3.312
Nilai bunga = $6
Contoh
P = 2.000, A = 51, n = 50 bulan, i = tidak diketahui
A = P(A/P,i%,n); 51 = 2000(A/P,i%,50); (A/P,i%,50) = 0,0255
Dari tabel bunga i = 1% (per bulan)
Bunga rata-rata nominal = 12(1%) = 12%
Bunga rata-rata efektif = (1+i)m – 1 = (1+0,01)12 –1 = 12,7%
Contoh
P = 1.000, bunga bayaran = $10,87/bulan
Bunga nominal rata-2 =
1.000
10,87x12 = 0,13 = 13%
Contoh
Bunga Nominal rata-2 = 12(1,5%) = 18%
Bunga efektif rata-2 = (1+0,015)12 – 1 = 0,1956 = 19,56%
Contoh
Dik A = $20
i = ½ % per bulan
n = 12 x 15 = 180 bulan
Dit F?
Solusi
F = A(F/A,1/2%, 180).
Karena ½% bunga tidak cocok ditabel, maka masalah ini harus dibagi
menjadi 2 bagian :
F = 20(F/A,1/2%,90) + 20(F/A,1/2%,90)(F/P,1/2%,90) = $5,817
sumber : Diktat Ekonomi Teknik ( Risdiyanto Ginting )
KONSEP TIME VALUE OF MONEY (5)
1. Equal Payment -
series Capital Recovery Factor
Faktor [(1+ i)n. i ]/[( 1 + i)n – 1] ini
diperlukan untuk menentukan nilai aliran kas yang uniform serial A
setiap akhir periode ke n dari nilai principal (P) dengan tingkat suku
bunga i tertentu.
Contoh :
Untuk membiayai proyek satelit
TELKOM 1, PT. TELKOM melakukan pinjaman kepada sebuah lembaga keuangan luar
negeri sebanyak US $ 100 juta, dengan tingkat suku bunga 5 % per tahun dengan
jangka waktu pinjaman 10 tahun. Berapakah TELKOM harus mengembalikan
pinjaman tersebut setiap tahunnya
?
A = US$.100 juta (A/P,n,i)
A = US$.100 juta (0,1295)
= US$. 12.95 Juta/tahun
2. Equal Payment -
series Present Worth Factor
Faktor [((1 + i)n – 1)/(1+ i)n. i ] kebalikan
dari Equal Payment – series Capital Recovery Factor. Faktor ini
diperlukan untuk menentukan Nilai Principal P dari sejumlah aliran kas
yang bersifat uniform serial A setiap akhir periode ke n dengan tingkat
suku bunga i tertentu.
Contoh :
Dalam rangka meningkatkan
penjualan sambungan telepon pada saat kondisi krisis ekonomi ini, TELKOM
merencanakan melakukan penjualan secara kredit biaya PSB kepada pelanggan pada
segmen residensial dengan pembayaran selama 60 bulan. Besarnya cicilan per bulan
adalah Rp. 12.500. Berapakah biaya PSB jika dibayar secara tunai, dan diketahui
tingkat suku bunga 24%/tahun.
Tingkat suku bunga efektif /
bulan = 24%/12 = 2%
P = Rp. 12.500 [((1 + 0.02)60 – 1)/((1 + 0.02)
60 .0,02)]
P = Rp. 12.500 (P/A,n,i)
P = Rp. 12.500 (34,7609)
= Rp. 434.511,25
3. Uniform Gradient
– series Factor
Seringkali ditemukan pola-pola
aliran kas (casflow) yang cenderung mengalami kenaikan seragam dan
serial (Uniform Gradient Series). Pola aliran kas yang demikian tidak
cukup memberikan informasi bagi pengambil keputusan, oleh karena itu seringkali
pola aliran kas seperti ini dikonversikan ke dalam pola anuitas (anually)
atau nilai sekarang (Present Value).
Contoh :
Untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat, TELKOM menyediakan kendaraan operasional untuk penanganan
gangguan (117), diketahui biaya operasi dan pemeliharaan (BOPP) KBM tersebut
dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima, berturut-turut Rp.5 Juta,
Rp.7,5 juta, Rp. 10 juta, Rp.12,5
juta, Rp.15 juta. Berapakah per tahunnya BOPP KBM 117 tersebut jika diketahui
tingkat suku bunga 20% per tahun.
ekivalen dengan cashflow sbb
:
A = Rp. 5 juta + Rp. 2,5 juta
(A/G n,i)
A = Rp. 5 juta + Rp. 2,5 juta
(1,6045)
A = Rp. 5 juta + Rp. 4,01125 juta
= Rp.9,01125 juta/th.
·
Interest Factor & Conversion Formula
KONSEP TIME VALUE OF MONEY (4)
Interest Factor
Formulation
1. Single Payment
Compound Ammount Factor
Faktor bunga (1+i)n yang dihasilkan
pada tabel di atas disebut dengan
single payment
compound amount factor, yang digunakan untuk menentukan nilai future dari
sejumlah principal selama n periode pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Jika seorang karyawan TELKOM
merencanakan untuk mendepositokan uangnya sebesar Rp. 100 juta dengan tingkat
suku 12%/tahun. Berapakah jumlah uang karyawan tersebut pada akhir tahun kelima
adalah :
F = Rp.100 juta (1 + 0.12)5
F = Rp.100 juta (1,7623)
= Rp. 176,23 juta
atau
F = Rp.100 juta (F/P,n,i) Lihat Tabel
Bunga
F = Rp.100 juta (1,7623)
= Rp. 176,23 juta
2. Single Payment
Present Worth Factor
Single Payment
Present Worth Factor 1/(1+i)n merupakan
kebalikan dari faktor di atas, di mana kita berkempentingan untuk
mengetahui/menentukan nilai Present dari suatu nilai F, selama n periode pada
tingkat suku bunga i.
Contoh :
Seorang karyawan TELKOM sedang
merencanakan untuk menunaikan ibadah haji pada lima tahun yang akan datang
dengan BPH sebesar Rp.30 jt, berapakah dia harus menyiapkan uangnya sekarang
pada tabungann ONH plus dengan tingkat suku bunga Tabungan ONH sebesar
18%/tahun.
P = Rp.30 juta 1/(1 + 0,18)5
P = Rp.30 juta ( 0,4371)
= Rp.13.113.000
atau
P = Rp.30 juta (P/F,n,i) Lihat Tabel
Bunga
P = Rp.30 juta (0,4371)
= Rp.13.113.000
3. Equal Payment -
series Compound Ammount Factor
Faktor [((1 + i )n – 1)/i]
diperlukan untuk menentukan nilai Future dari suatu rangkaian (serial)
pembayaran yang uniform A yang terjadi pada setiap akhir periode ke n
pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Seorang perokok berat saat ini
berusia 20 tahun, setiap hari ia mengeluarkan uang sebesar Rp. 4.500 untuk
sebungkus rokok. Andaikan orang tersebut merokok sampai dengan usia 60 tahun.
Berapakah uang yang telah ia keluarkan untuk membeli rokok sampai usianya yang
ke 60,
jika diketahui suku bunga
10%/tahun.
Jumlah pengeluaran per tahun =
Rp. 4.500 x 30 hari x 12 bulan = Rp. 1.620.000,-
maka : F = Rp.1.620.000 [(1 +
0.10)40
–1)/0.10]
atau
F = Rp.1.620.000 (F/A,n,i)
F = Rp.1.620.000 ( 442,593)
= Rp.717.000.660,-
4. Equal Payment -
series Sinking Fund Factor
Equal Payment -
series Sinking Fund Factor [i/((1 + i)n – 1)] merupakan kebalikan dari faktor Equal
Payment - series Compound Ammount Factor. Faktor ini digunakan untuk
mencari nilai A dari sejumlah nilai Future yang diinginkan pada akhir
periode n pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Setiap Karyawan TELKOM akan
menerima bonus pada akhir masa kerjanya (55 tahun) senilai Rp. 500 juta. Bagian
SDM sudah merencanakan pemberian bonus ini dengan cara melakukan pemotongan
gaji setiap bulannya, dan keseluruhan dana hasil pemotongan gaji karyawan
tersebut akan digunakan untuk membeli obligasi dengan tingkat suku bunga 18%
per tahun. Berapakah nilai pemotongan gaji karyawan setiap bulannya, jika
rata-rata usia masuk kerja 25 tahun.
maka : A = Rp.500 juta [0.18/(1 +
0.18)25
–1)]
A = Rp.500 juta (A/F,n,i)
A = Rp.500 juta (0,0029)
= Rp. 1.450.000/tahun
atau
Jumlah pemotongan per bulan = Rp
1.450.000 : 12 bulan
= Rp. 120.833,33,-
(continued)
sumber : Diktat Ekonomi Teknik ( Risdiyanto Ginting )
Langganan:
Postingan (Atom)